Assalamualaikum pejuang pendidikan, Pernahkah bapak/ibu guru mengamati bagaimana rekan rekan anda mengajar dan berinteraksi dengan murid-muridnya? Perhatikan, apakah mereka memiliki ekspektasi tinggi terhadap semua muridnya? Apakah gurunya mampu menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada murid-muridnya?
Ekspektasi yang tinggi dan komunikasi yang positif merupakan kunci untuk membantu murid-murid mencapai potensi terbaik mereka. Nah, kali ini, saya akan berbagai informasi mengenai lembar observasi ekspektasi pada peserta didik yang mungkin akan bermanfaat untuk bapak/ ibu guru sekalian.
Apa sih, Lembar Observasi Ekspektasi?
Lembar observasi ekspektasi adalah alat bantu untuk mengamati dan menilai bagaimana seorang guru menerapkan ekspektasi tinggi dan komunikasi positif dalam proses belajar mengajar.
Manfaatnya?
- Memahami ekspektasi guru terhadap murid-muridnya.
- Mengevaluasi efektivitas komunikasi guru dalam menumbuhkan motivasi belajar.
- Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
- Identifikasi kesenjangan antara ekspektasi dan realitas di kelas.
- Evaluasi dan perbaikan metode pembelajaran.
- Pengembangan strategi individual untuk murid.
- Komunikasi dengan murid dan orang tua.
Komponen Lembar Observasi Ekspektasi pada Siswa
Lembar observasi ekspektasi memuat beberapa komponen penting yang perlu dipahami dengan baik agar penggunaannya optimal. Berikut penjelasan lebih detail tentang beberapa komponen tersebut:
1. Definisi Ekspektasi
Komponen ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan ekspektasi dalam konteks lembar observasi. Definisi ini dapat bervariasi, namun umumnya mengacu pada:
Harapan guru terhadap perilaku, kinerja, dan masa depan murid-muridnya.
Keyakinan guru bahwa semua murid mampu belajar dan mencapai potensi terbaiknya.
Komitmen guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif.
Definisi yang jelas dan operasional akan membantu observer dalam menilai apakah guru menunjukkan perilaku yang sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.
2. Aspek yang Diamati
Komponen ini memuat daftar aspek-aspek yang akan diamati dalam proses observasi. Aspek-aspek ini dipilih berdasarkan tujuan observasi dan fokusnya pada ekspektasi.
Beberapa contoh aspek yang commonly diamati:
a. Kesiapan belajar:
- Kehadiran di kelas
- Ketepatan waktu
- Kelengkapan alat tulis
- Keaktifan dalam mengikuti pelajaran
b. Perilaku di kelas:
- Menghormati guru dan teman sekelas
- Mematuhi peraturan kelas
- Mengikuti instruksi dengan baik
- Berpartisipasi aktif dalam diskusi
c. Tanggung jawab:
- Menyelesaikan tugas tepat waktu
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- Mengerjakan tugas kelompok dengan baik
d. Kerjasama:
- Bekerja sama dengan teman sekelas
- Berkomunikasi dengan baik
- Saling membantu dan mendukung
e. Motivasi belajar:
- Antusiasme dalam belajar
- Keinginan untuk mengetahui lebih banyak
- Ketekunan dalam menghadapi kesulitan
3. Kriteria Penilaian
Setiap aspek yang diamati memiliki kriteria penilaian yang jelas dan terukur. Kriteria ini membantu observer dalam menilai tingkat kepatuhan guru terhadap ekspektasi yang diharapkan.
Beberapa contoh kriteria penilaian:
a. Skala numerik:
- 1-4 (1 = Sangat Rendah, 4 = Sangat Tinggi)
- 5-10 (5 = Cukup, 10 = Sangat Baik)
b. Checklist:
- Ya
- Tidak
c. Deskripsi:
Memberikan contoh perilaku yang sesuai dengan ekspektasi
4. Indikator Perilaku
Indikator perilaku adalah uraian spesifik tentang perilaku yang diharapkan dari guru dalam kaitannya dengan ekspektasi. Indikator ini membantu observer dalam mengamati dan menilai perilaku guru secara lebih objektif.
Contoh indikator perilaku untuk aspek “Kesiapan belajar”:
- Guru datang tepat waktu ke kelas.
- Guru menyapa murid dengan ramah.
- Guru memulai pelajaran dengan tepat waktu.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan jelas.
5. Petunjuk Pengisian
Komponen ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengisi lembar observasi. Petunjuk ini membantu observer dalam melakukan observasi secara konsisten dan terstruktur.
6. Lampiran
Lembar observasi dapat dilengkapi dengan lampiran, seperti:
- Daftar aspek dan indikator perilaku
- Contoh format penilaian
- Pedoman observasi
Lampiran ini membantu observer dalam memahami dan menggunakan lembar observasi dengan lebih mudah.
Download Rubrik Observasi Ekspektasi pada Siswa
Dapatkan Lembar Observasi Ekspektasi pada Siswa format Excel dan PDF secara gratis! Lembar observasi ini dirancang untuk membantu guru dalam:
- Mengukur ekspektasi mereka terhadap perilaku, kinerja, dan masa depan siswa.
- Mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam proses belajar mengajar.
- Mengembangkan strategi individual untuk membantu siswa mencapai potensi terbaiknya.
Tersedia dalam dua format:
- Excel:Mudah diedit dan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
- PDF:Siap cetak dan digunakan langsung di kelas.
Klik tautan di bawah ini untuk mengunduh:
- Rubrik Observasi Ekspektasi pada Siswa (Excel): Download
- Rubrik Observasi Ekspektasi pada Siswa (PDF): Download
Dimensi Perilaku yang Diharapkan pada Lembar Observasi Ekspektasi
Lembar observasi ekspektasi seringkali memuat dimensi perilaku yang diharapkan dari guru dalam hal mengkomunikasikan ekspektasi tinggi kepada peserta didik.
Dimensi ini penting karena ekspektasi tinggi yang dikomunikasikan dengan baik dapat menjadi pendorong bagi peserta didik untuk belajar lebih giat dan meraih potensi terbaik mereka.
Berikut ini adalah beberapa dimensi perilaku yang diharapkan dalam lembar observasi ekspektasi, disertai dengan elaborasi lebih detail:
- Guru mengkomunikasikan harapannya yang tinggi terhadap masa depan seluruh peserta didiknya.
- Perilaku yang Dianjurkan:
- Guru mengenal nama setiap peserta didiknya beserta karakteristiknya:Guru yang mengenali peserta didiknya secara personal dapat menyesuaikan ekspektasinya dan memberikan dukungan yang lebih tepat.
- Guru menyampaikan cita-cita masa depan yang bermakna bagi peserta didik:Membahas cita-cita membantu peserta didik memvisualisasikan masa depan mereka dan memotivasi mereka untuk belajar.
- Guru mendiskusikan harapan positif peserta didik tentang masa depannya:Mendengarkan harapan peserta didik membuat mereka merasa dihargai dan dilibatkan dalam menentukan tujuan pembelajaran.
- Perilaku yang Dihindari:
- Guru menyebutkan perilaku-perilaku negatif peserta didiknya:Fokuslah pada potensi dan hal positif yang dimiliki peserta didik.
- Guru menjelaskan harapan-harapan yang tidak relevan dengan peserta didik:Harapan yang dikomunikasikan harus realistis dan sesuai dengan kemampuan dan potensi peserta didik.
- Guru mengabaikan potensi peserta didik karena lebih fokus pada kelemahannya:Setiap peserta didik memiliki potensi yang perlu dikembangkan.
- Guru mengkomunikasikan harapan positif terhadap semua peserta didik secara setara dan tanpa diskriminasi.
- Perilaku yang Dianjurkan:
- Guru menyampaikan harapan positifnya secara terbuka dan berlaku bagi semua peserta didik:Ciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berikan kesempatan yang sama untuk semua peserta didik.
- Guru memberikan dukungan tambahan pada peserta didik yang sudah berusaha meski belum berhasil:Apresiasi usaha dan proses belajar, bukan hanya hasil semata.
- Guru menyebutkan potensi peserta didik meski peserta didik sendiri tidak menyadarinya:Bantu peserta didik mengenali dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
- Perilaku yang Dihindari:
- Guru menyampaikan harapan positif hanya pada peserta didik tertentu saja:Hindari membeda-bedakan peserta didik dan pastikan semua merasakan motivasi yang sama.
- Guru mengulang harapan-harapan positif tertentu yang hanya relevan dengan sebagian peserta didik:Variasikan harapan dan sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu.
- Guru menyebutkan potensi peserta didik yang terlihat menonjol saja:Setiap peserta didik memiliki potensi, meskipun pada area yang berbeda-beda.
- Guru memberikan tantangan yang bermakna disertai motivasi untuk mencapainya.
- Perilaku yang Dianjurkan:
- Guru berdiskusi dengan peserta didik tentang tujuan hidup/cita-cita mereka:Memahami cita-cita peserta didik membantu guru dalam merancang tantangan yang relevan dan memotivasi.
- Menyediakan tantangan belajar yang relevan dengan pembelajaran dan bermakna bagi peserta didik:Tantangan yang diberikan harus sesuai dengan materi pelajaran dan memiliki tujuan yang jelas.
- Menunjukkan keyakinan berulang kali bahwa peserta didiknya mampu mengatasi tantangan belajar:Ekspresikan kepercayaan pada kemampuan peserta didik untuk memotivasi mereka belajar lebih giat.
- Perilaku yang Dihindari:
- Memberikan tantangan belajar tapi tidak memberikan motivasi:Dukungan dan motivasi diperlukan agar peserta didik mau menghadapi tantangan.
- Menggunakan hadiah dan hukuman untuk memotivasi murid:Fokuslah pada membangun motivasi intrinsik dan kepuasan belajar, bukan pada hal-hal eksternal.
- Mengkomunikasikan kompetisi dalam kelas secara berlebihan:Kompetisi yang sehat boleh dilakukan, namun jangan sampai memicu permusuhan atau tekanan yang berlebihan pada peserta didik.
Contoh Aspek dan Kriteria Penilaian Lembar Observasi Ekspektasi
Berikut adalah contoh aspek dan kriteria penilaian lembar observasi ekspektasi yang lebih detail:
Aspek 1: Pengelolaan Kelas
Indikator Perilaku:
- Memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu.
- Menjelaskan tujuan pembelajaran dengan jelas.
- Memberikan instruksi yang mudah dipahami.
- Mengelola kelas dengan efektif.
- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Kriteria Penilaian:
Skala: 1-4 (1 = Sangat Rendah, 4 = Sangat Tinggi)
Deskripsi:
- 1:Guru sering terlambat memulai dan mengakhiri pelajaran. Guru jarang menjelaskan tujuan pembelajaran dengan jelas. Instruksi yang diberikan sering membingungkan. Guru kesulitan mengelola kelas dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
- 2:Guru terkadang terlambat memulai dan mengakhiri pelajaran. Guru terkadang menjelaskan tujuan pembelajaran dengan kurang jelas. Instruksi yang diberikan terkadang membingungkan. Guru terkadang kesulitan mengelola kelas dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
- 3:Guru tepat waktu memulai dan mengakhiri pelajaran. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran dengan jelas. Instruksi yang diberikan selalu mudah dipahami. Guru mampu mengelola kelas dengan efektif dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
- 4:Guru selalu tepat waktu memulai dan mengakhiri pelajaran. Guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran dengan sangat jelas. Instruksi yang diberikan selalu mudah dipahami dan lengkap. Guru mampu mengelola kelas dengan sangat efektif dan menciptakan lingkungan belajar yang sangat kondusif.
Aspek 2: Komunikasi
Indikator Perilaku:
- Berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan murid.
- Memberikan umpan balik yang konstruktif.
- Mendengarkan dengan penuh perhatian.
- Menghargai pendapat dan ide murid.
Kriteria Penilaian:
Skala: 1-4 (1 = Sangat Rendah, 4 = Sangat Tinggi)
Deskripsi:
- 1:Guru jarang berkomunikasi dengan murid. Umpan balik yang diberikan tidak konstruktif. Guru tidak mendengarkan dengan penuh perhatian. Guru tidak menghargai pendapat dan ide murid.
- 2:Guru terkadang berkomunikasi dengan murid. Umpan balik yang diberikan terkadang konstruktif. Guru terkadang mendengarkan dengan penuh perhatian. Guru terkadang menghargai pendapat dan ide murid.
- 3:Guru selalu berkomunikasi dengan murid dengan jelas dan efektif. Umpan balik yang diberikan selalu konstruktif. Guru selalu mendengarkan dengan penuh perhatian. Guru selalu menghargai pendapat dan ide murid.
- 4:Guru selalu berkomunikasi dengan murid dengan sangat jelas dan efektif. Umpan balik yang diberikan selalu sangat konstruktif dan bermanfaat. Guru selalu mendengarkan dengan penuh perhatian dan menunjukkan empati. Guru selalu menghargai pendapat dan ide murid dan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Aspek 3: Motivasi Belajar
Indikator Perilaku:
- Menciptakan suasana belajar yang positif dan menyenangkan.
- Mendorong murid untuk belajar aktif.
- Memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar dengan cara yang berbeda.
- Menghargai usaha dan kemajuan murid.
Kriteria Penilaian:
Skala: 1-4 (1 = Sangat Rendah, 4 = Sangat Tinggi)
Deskripsi:
- 1:Guru jarang menciptakan suasana belajar yang positif dan menyenangkan. Guru tidak mendorong murid untuk belajar aktif. Guru tidak memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar dengan cara yang berbeda. Guru tidak menghargai usaha dan kemajuan murid.
- 2:Guru terkadang menciptakan suasana belajar yang positif dan menyenangkan. Guru terkadang mendorong murid untuk belajar aktif. Guru terkadang memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar dengan cara yang berbeda. Guru terkadang menghargai usaha dan kemajuan murid.
- 3:Guru selalu menciptakan suasana belajar yang positif dan menyenangkan. Guru selalu mendorong murid untuk belajar aktif. Guru selalu memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar dengan cara yang berbeda. Guru selalu menghargai usaha dan kemajuan murid.
- 4:Guru selalu menciptakan suasana belajar yang sangat positif dan menyenangkan. Guru selalu mendorong murid untuk belajar aktif dengan berbagai metode dan strategi yang menarik. Guru selalu memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar dengan cara yang berbeda dan sesuai dengan gaya belajar mereka. Guru selalu menghargai usaha dan kemajuan murid, dan memberikan mereka penguatan positif untuk terus belajar dan berkembang.
Catatan:
- Contoh ini hanya sebagai panduan. Aspek dan kriteria penilaian dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan observasi.
- Penting untuk menggunakan bahasa yang jelas dan operasional dalam
Download Rubrik Observasi Keteraturan Suasana Kelas
Download Rubrik Observasi Disiplin Positif
Sekian dulu ya sahabat sahabat pengajar sekalian, yang menjadi catatan terahir Guruislami.id yaitu lembar observasi ekspektasi adalah alat yang mudah digunakan dan dapat diadaptasi dengan kebutuhan setiap guru seperti kita.
Dengan menggunakan lembar observasi ini, guru dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengkomunikasikan ekspektasi tinggi kepada siswa dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya.